Aku
dan Agamaku
Islam,
itulah yang ayah katakan padaku. Apa islam itu? “Islam adalah agama yang paling
sempurna” katanya. Dulu aku pernah berfikir bahwa Islam sangat senang menyiksa
umatnya. Bagaimana tidak? Islam menganjurkan umatnya untuk shalat lima waktu,
jungkir balik dan terlalu menguras tenaga. Islampun dengan tega menyuruh
umatnya untuk berpuasa, tidak makan dan tidak minum selama kurang lebih 12 jam.
Islam juga menganjurkan umatnya untuk berqurban dan naik haji ataupun umrah,
itu semua kan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Islam egois, tidak seperti
agama-agama yang lainnya. Tuhan dari agama islam adalah Allah SWT. Menurutku
Allah tidak adil dengan hidupku, aku melihat orang yang tidak beragama Islam
hidup dengan tenang, senang, tanpa ada masalah, dan serba kecukupan. Tapi aku?
Aku menganut agama yang paling sempurna, tapi kenapa hidupku seperti ini. Penuh
dengan tantangan, ujian, dan cobaan. Katanya Allah memberi cobaan sesuai dengan
kemampuan umatnya, tapi sepertinya itu sangat tidak mungkin. Lihat saja apa
yang sedang Allah berikan padaku, ini melebihi batas kemampuanku, aku tidak
sanggup menghadapinya dan aku sudah putus asa. Apa Allah masih pantas dibilang
adil? Tidak, menurutku. Pernah terlintas di benakku, aku ingin berganti agama.
Tapi apa yang aku dapat? Aku semakin tersiksa dengan semua ini. Sampai ada
seseorang yang mendatangiku, dan ia berkata “Kau hanya perlu bersabar jangan
kau mudah putus asa dengan semua ini, ingat dibalik semua ujian yang Allah
berikan kepadamu pasti ada hadiah yang sedang menantimu. Hadiah yang bisa
membuatmu percaya bahwa allah maha adil, dan sayang padamu”. Setelah aku
mendengarkan nasihat yang diberikan orang itu, semua cobaan yang Allah berikan
padaku aku jalani dengan penuh kesabaran. Semakin lama aku semakin terbiasa
dengan keadaan seperti ini, dan benar kata orang itu. Dibalik semua masalah
yang sedang menimpa, ada hadiah yang sedang menunggu. Islam hanya butuh
penyesuaian saja, suatu saat pasti kita akan merasa hangat dan bisa berfikir
dengan jernih untuk menghadapi semua cobaan yang diberikan Allah.
Aku
memang bukan malaikat, dan aku bukan makhluk yang sempurna, aku hanyalah
manusia biasa. Tapi didalam hatiku ada Allah dan iman yang kuat. Itu yang
membuat aku masih tetap bertahan dan tetap memeluk agama yang paling sempurna,
agama Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar